Iritasi Kulit Bayi: Penyebab dan Cara Mengatasinya
Mengatasi iritasi pada popok bayi atau ruam popok adalah hal yang harus diketahui oleh semua ibu. Penyebabnya bisa bermacam-macam, tapi biasanya karena penggunaan popok yang terlalu ketat dan lama.
Ruam popok merupakan hal yang umum terjadi. Apabila bayi Anda terkena gejala ini, tidak perlu merasa cemas secara berlebihan. Langsung saja simak artikel ini untuk mengetahui gejala, penyebab, dan cara mengatasi ruam popok pada bayi.
Tanda ruam biasanya dimulai dengan bintik-bintik berwarna merah muda yang menonjol. Jika tidak diobati bintik-bintik kian membesar dan menutupi area yang tertutup popok. Kulit yang mengalami ruam akan terasa kasar, hangat, dan membengkak
Kulit bayi memerah dan mulai mengelupas seperti mengalami luka lepuh. Bayi selalu menangis dan rewel, terutama saat buang air kecil dan besar, karena merasa sakit dan tidak nyaman. Untuk mengatasi iritasi pada popok bayi, ibu harus tahu dulu penyebabnya.
Ada beberapa sebab mengapa kulit bayi mengalami ruam popok, seperti terkena gesekan ataupun infeksi. Berikut adalah hal-hal yang paling sering menjadi penyebab ruam popok pada bayi:
Pada bayi yang masih menyusu dan belum mengonsumsi makanan pendamping ASI, penyebab ruam kemungkinan adalah makanan yang dikonsumsi oleh ibu.
Hal ini menyebabkan kulit di area popok tersebut menjadi rentan mengalami infeksi jamur atau bakteri.
Ruam popok juga sering dialami pada bayi dengan kulit sensitif. Setelah mengetahui penyebabnya, lalu bagaimana cara mengatasi ruam popok pada bayi?
Popok yang sudah mulai penuh akan terasa berat, lembap, dan tampak kotor. Segeralah ganti dengan yang baru agar kulit bayi terhindar dari iritasi.
Biarkan Kulit Bernapas
Jangan terus-terusan memakaikan popok agar kulit bayi bisa bernapas. Ibu bisa membiarkan bayi bebas popok selama 10 menit sebanyak tiga kali sehari.
Pilih popok dengan sirkulasi udara baik, agar kulit bayi dapat bebas bernapas. Sebagai rekomendasi, ibu bisa memilih Merries Premium Pants yang memiliki terowongan udara di bagian pinggang sehingga mampu melepaskan udara dan kelembaban.
Merries Premium Pants dilengkapi fitur penanda urin yang membantu ibu mengetahui saatnya mengganti popok. untuk tahu kapan harus mengganti popoknya. Jika dua garis kuning berubah menjadi biru, maka artinya popok sudah penuh dan harus diganti.
Merries Premium Pants sangat nyaman karena tekstur yang lembut dan bentuk popok pas di pinggang dan selangkangan. Bukan hanya itu, karet pinggangnya bahkan bisa diregangkan hingga 2,5 kali lebih lebar.
Mengatasi ruam pada popok bayi bisa dilakukan di rumah. Namun, jika kondisinya semakin parah, maka ibu bisa melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Ruam popok merupakan hal yang umum terjadi. Apabila bayi Anda terkena gejala ini, tidak perlu merasa cemas secara berlebihan. Langsung saja simak artikel ini untuk mengetahui gejala, penyebab, dan cara mengatasi ruam popok pada bayi.
Gejala Ruam Popok pada Bayi
Ruam sering terjadi pada bayi yang rutin menggunakan popok. Gejala utama yang tampak adalah kulit di area pemakaian popok, seperti pantat, lipatan paha, dan sekitar alat kelamin tampak memerah.Tanda ruam biasanya dimulai dengan bintik-bintik berwarna merah muda yang menonjol. Jika tidak diobati bintik-bintik kian membesar dan menutupi area yang tertutup popok. Kulit yang mengalami ruam akan terasa kasar, hangat, dan membengkak
Kulit bayi memerah dan mulai mengelupas seperti mengalami luka lepuh. Bayi selalu menangis dan rewel, terutama saat buang air kecil dan besar, karena merasa sakit dan tidak nyaman. Untuk mengatasi iritasi pada popok bayi, ibu harus tahu dulu penyebabnya.
Penyebab Ruam Popok pada Bayi
1. Popok Bayi Jarang Diganti
Popok bayi yang jarang diganti dapat meningkatkan risiko terkena ruam popok. Kondisi popok yang lembap akibat urin yang tercampur dengan tinja bisa memicu infeksi bakteri dan menyebabkan iritasi pada kulit bayi.2. Penggunaan Popok yang Terlalu Ketat
Popok yang terlalu ketat akan menggesek kulit bayi yang lembut dan sensitif. Kondisi ini bisa menimbulkan iritasi, lecet, dan ruam pada kulit di area popok.3. Konsumsi Makanan
Pada bayi usia 6 bulan ke atas yang mendapat makanan pendamping ASI, beberapa jenis makanan bisa menyebabkan ruam popok. Misalnya, buah-buahan yang sedikit asam akan memengaruhi tinja sehingga mudah mengiritasi kulit dan menimbulkan ruam.Pada bayi yang masih menyusu dan belum mengonsumsi makanan pendamping ASI, penyebab ruam kemungkinan adalah makanan yang dikonsumsi oleh ibu.
4. Infeksi Jamur atau Bakteri
Area pantat, paha, dan alat kelamin yang sering tertutup popok akan menghasilkan kondisi lembap dan hangat. Ini adalah lingkungan yang sangat disukai untuk pertumbuhan jamur dan bakteri.Hal ini menyebabkan kulit di area popok tersebut menjadi rentan mengalami infeksi jamur atau bakteri.
5. Penggunaan Produk Bayi
Penggunaan produk, seperti sabun, bedak, tisu basah, atau minyak pada area popok mungkin bisa mengiritasi dan menyebabkan ruam pada bayi.6. Bayi dengan Berat Badan Berlebih
Bayi dengan berat badan berlebih akan lebih mudah berkeringat dibanding yang memiliki berat badan ideal bayi. Keringat pada area popok akan menimbulkan kondisi lembap yang dapat memicu timbulnya ruam popok.Ruam popok juga sering dialami pada bayi dengan kulit sensitif. Setelah mengetahui penyebabnya, lalu bagaimana cara mengatasi ruam popok pada bayi?
Cara Mengatasi Iritasi pada Popok Bayi
Apabila bayi mengalami ruam popok, tidak perlu cemas. Asalkan tahu penyebabnya, gejala ini bisa disembuhkan dengan cepat. Adapun beberapa cara mengatasi dan mencegah ruam popok pada bayi adalah sebagai berikut:1. Sering-sering Memeriksa Popok Bayi
Ibu harus lebih sering mengecek kondisi popok, terutama di malam hari. Sering memeriksa popok bayi dapat mengatasi ruam karena ibu tahu jika harus mengganti popoknya dengan yang baru.Popok yang sudah mulai penuh akan terasa berat, lembap, dan tampak kotor. Segeralah ganti dengan yang baru agar kulit bayi terhindar dari iritasi.
2. Rutin Mengganti Popok
Menganti popok secara berkala dapat mencegah dan mengatasi masalah ruam. Merries merekomendasikan penggantian dilakukan setiap 3-4 jam sekali. Namun, jika popok sudah tampak penuh sebelum waktu tersebut, segera gantilah dengan yang baru.Biarkan Kulit Bernapas
Jangan terus-terusan memakaikan popok agar kulit bayi bisa bernapas. Ibu bisa membiarkan bayi bebas popok selama 10 menit sebanyak tiga kali sehari.
3. Menjaga Berat Badan Bayi
Jagalah berat badan ideal bayi agar tidak kelebihan. Bayi dengan berat badan berlebih dapat memicu ruam karena sering berkeringat dan menimbulkan kondisi lembap di area popok.4. Menggunakan Popok yang Tepat dan Aman
Jika bayi mengalami iritasi akibat popok, ibu harus segera menggantinya dengan yang lebih aman, bebas dari bahan pemicu iritasi, seperti pewangi atau zat kimia lain.Pilih popok dengan sirkulasi udara baik, agar kulit bayi dapat bebas bernapas. Sebagai rekomendasi, ibu bisa memilih Merries Premium Pants yang memiliki terowongan udara di bagian pinggang sehingga mampu melepaskan udara dan kelembaban.
Merries Premium Pants dilengkapi fitur penanda urin yang membantu ibu mengetahui saatnya mengganti popok. untuk tahu kapan harus mengganti popoknya. Jika dua garis kuning berubah menjadi biru, maka artinya popok sudah penuh dan harus diganti.
Merries Premium Pants sangat nyaman karena tekstur yang lembut dan bentuk popok pas di pinggang dan selangkangan. Bukan hanya itu, karet pinggangnya bahkan bisa diregangkan hingga 2,5 kali lebih lebar.
Mengatasi ruam pada popok bayi bisa dilakukan di rumah. Namun, jika kondisinya semakin parah, maka ibu bisa melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.